Memasang cermin hanya dengan selotip dua sisi khusus dan lem kuning tidak berarti cermin dapat dilepas dan digunakan kembali kapan saja. Jika Anda ingin mengganti cermin dengan penutup yang berbeda, sebaiknya lepaskan cermin dari dinding beserta penutup belakangnya. Anda juga perlu menyesuaikan dengan desain ruangan, memperhatikan teknik pemasangan dan jangan lupa menggunakan peralatan keselamatan saat bekerja. Sebelumnya, cermin hanya digunakan sebagai pelengkap riasan. Aplikasi ini dibingkai dan digantung di dinding. Saat ini, cermin banyak digunakan untuk menciptakan ilusi ruang. Bahkan ruang sempit pun tampak lebih besar. Untuk mengaplikasikannya, cermin dipasang pada area dinding yang luas. Seolah dipasang terus menerus dari lantai hingga langit-langit. Proses instalasinya tidak rumit. Namun, cermin yang rapuh dan mudah pecah memerlukan perhatian khusus. Untuk memanfaatkan fitur ini secara maksimal, ada 4 (tujuh) hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan instalasi:
1. Perencanaan desain yang matang Rencanakan desain dari awal, karena ini akan mempengaruhi jenis cermin dan teknik pemasangannya. Tentukan letak cermin, bisa pada seluruh dinding atau hanya sebagian saja. Cermin yang dipasang di sudut ruangan seukuran pintu juga bisa menciptakan ilusi ruang di balik dinding. Syaratnya, letakkan furnitur di samping dinding kaca untuk menciptakan ilusi sempurna. Area cermin berukuran besar juga dapat dimodifikasi dengan membuat potongan cermin dan menyusunnya seperti puzzle hingga menutupi seluruh dinding. Bisa juga dipadukan dengan material lain sesuai desain yang diinginkan. Tentukan juga apakah cermin tersebut mempunyai bingkai atau tidak. Hal ini akan mempengaruhi teknik pemasangan dan ketebalan cermin yang digunakan.
2. Pengukuran yang akurat Ukur dengan cermat luas dinding tempat cermin akan dipasang. Jika hiasan dinding terbuat dari potongan cermin, ingatlah juga untuk memperhatikan ukuran masing-masing potongan cermin. Pastikan ketika potongan-potongan cermin disusun, semuanya akan terpasang dengan sempurna di dinding. Keakuratan pengukuran ini juga dapat dijadikan pedoman dalam memesan dan memasang cermin.
3. Pilih jenis cermin yang tepat Ada dua jenis cermin yang biasa digunakan untuk interior. Jika ingin menciptakan efek lebih besar pada ruangan, gunakan cermin biasa dengan pantulan sempurna. Jika ingin ruangan lebih elegan dan nyaman, gunakanlah cermin berbahan tembaga. Cermin efek perunggu ini sering dikaitkan dengan pencahayaan hangat.
4. Perhatikan ketebalan cermin Desain cermin yang akan dipasang mempengaruhi ketebalan cermin. Gunakan ketebalan cermin 5 mm untuk aplikasi cermin tanpa bingkai dengan area luas. Jangan gunakan ketebalan yang kurang dari nilai ini, karena cermin akan terdistorsi dan menghasilkan gambar spasial yang terdistorsi. Sedangkan desain cermin yang menggunakan bingkai pada bagian tepinya hanya membutuhkan cermin dengan ketebalan 3 mm. Bahkan, bingkai juga menjaga cermin tetap pada tempatnya. Jika ingin menggunakan potongan cermin untuk membentuk puzzle bisa menggunakan ketebalan 3 mm untuk ukuran sekitar 30 cm x 30 cm. Gunakan ketebalan yang merata bila menggunakan potongan cermin kecil yang disusun melintang pada suatu area dinding, agar dinding tampak seragam.